Senin, 28 September 2009

Suzuki Spin


3. Suzuki Spin

Dibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc. Lainnya tergolong biasa saja. Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc? Ini bisa jadi kelemahan sekaligus keuntungan Spin. Penggila kecepatan, tentu akan memilih Spin yang memiliki kapasitas terbesar.

Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya. Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan Shogun 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.


Honda Vario


2. Honda Vario

Yang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini.

Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada.

Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi.

Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.

Yamaha Mio


1. Yamaha Mio

Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang.

Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.

SkyDrive Dynamatic

Suzuki Skydrive



PT Indomobil Niaga International kembali meluncurkan inovasi terbarunya, yaitu: Suzuki Skydrive dimana type ini menemani Spin dan Skywave. Skuter matik dari Suzuki ini memadukan tampilan agresif yang futuristik dengan performa progresif, serta beragam fitur fungsional baru yang meningkatkan kenyamanan berkendara.

"Suzuki Skydrive ini kami tujukan bagi orang-orang muda yang berani dan tidak ragu untuk menghadapi tantangan," ungkap Mr. Morio Omanyuda, Dept.Head Marketing 2W “Basis skuter matik ini diambil dari motor konsep SD-01 dan SD-02, sehingga kesan futuristik jelas terlihat.”

Desain Suzuki Skydrive tidak hanya futuristik, namun juga mendukung aspek aerodinamis pengendaraan dengan lekuk bodi berkarakter tegas dan meruncing. Dominasi lampu depan yang mewah dengan 2 lampu senja, 2 lampu besar dan lampu sein yang menyatu di tudung depan serta desain lampu sein belakang yang sporti terintergrasi dengan lampu rem, memberikan kesan berdimensi yang gagah. Tidak hanya terlihat menawan, desain ini juga efektif memperkecil hambatan angin untuk sensasi berkendara yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Untuk kenyamanan dan kepraktisan berkendara, Suzuki Skydrive juga dilengkapi fitur-fitur fungsional yang mewah. Dek pijakan yang lebih lapang, serta posisi pijakan kaki bagi pembonceng yang mudah dilipat dan ergonomic dengan memperhatikan sudut tekuk kaki pembonceng sehingga menghadirkan kenyamanan bagi pengendara dan pembonceng. Suspensi depan tipe center-axle, meningkatkan kegesitan bermanuver tanpa mengorbankan stabilitas pengendaraan. Skydrive juga menyediakan tempat penyimpanan, bagasi bawah jok, serta boks penyimpanan depan dan pengait tas, praktis untuk mendukung aktifitas pengendara.

Di sisi performa, Suzuki Skydrive mengusung mesin 125cc dengan efisiensi intake dan exhaust yang lebih sempurna sehingga lebih bertenaga namun tetap irit bahan bakar. Penyaluran daya mesin ke roda belakang diatur oleh sistem transmisi berteknologi Super CVT yang memastikan tenaga tersalur sempurna di tiap putaran mesin untuk akselerasi pemacu semangat.

Suzuki Skydrive yang tersedia dalam 5 pilihan warna ini akan dijual pada kisaran Rp 13 juta.
Tenaga Suzuki Skydrive Lebih Galak dari Spin

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) selaku ATPM roda dua Suzuki di Indonesia me-launching skubek barunya, Suzuki Skydrive Dynamatic 125.

Seperti apa performanya, simak di bawah ini.

Maksimal putaran atas
Berdasarkan pengalaman, akselerasi Suzuki Spin 125 dan Skywave 125 tak diragukan lagi. Walau untuk meraih tenaga atas, Spin sedikit kerja keras dibanding Skywave yang begitu cepat melesatnya.

Sementara itu, Skydrive yang punya dimensi mirip Spin, soal tenaga tidak seperti Spin. Sebab, sang pendatang baru yang juga mengusung mesin 124 cc sudah didukung komponen yang lebih baik. Akselerasi galak dan tak kekurangan tenaga di putaran atas saat dilakukan riding impression di pabrikan Suzuki, Cakung.

Kala diajak selap-selip, kelincahannya enggak beda jauh dengan Spin. Begitu juga saat bermanuver di tikungan parabola, tak ada gejala limbung. Karakter satu ini lebih mirip dengan Skywave yang ditopang dua shock di belakang. Selain lebih stabil di tikungan, akselerasi bawah dan atas terasa mantap.

Kelebihan lain yang enggak dipunyai Spin di Skydrive adalah pengereman. Terutama bagian belakang, terasa lebih pakem. Ketika dibarengi dengan rem depan, skubek ini berhenti pada titik yang diinginkan.

Honda Beat

AHM sepertinya geregetan banget, hanya satu kelas yang belum bisa mereka kuasai sepenuhnya di pasar motor Indonesia, Yakni Kelas Skubek/Skutik. Walaupun vario termasuk sukses di pasar, akan tetapi belum sampai merajai pangsa pasar Skutik Indonesia, walaupun Skutik ini termasuk irit dalam konsumsi bahan bakar bila dibandingkan dengan Lawan abadinya yamaha Mio. Saya bisa tulis demikian karena sempat memiliki kedua motor ini. Ilustrasinya begini , sebelum bbm naik, memakai mio saya membutuhkan bensin seharga Rp 10.000 untuk bolak-balik Bogor-Depok (1 RIT). Sedangkan saat memakai Bensin seharga Ceban bisa dipakai untuk menempuh 1,5 RIT perjalanan Bogor-Depok. Sepertinya Faktor Harga yang terpaut Jauh dengan Mio ( Vario 14,15 JT- MIO 11,7 dan 12,6 JT ) serta Dimensi Vario yang tidak selangsing Mio clasic -lah yang membuat penggemar mio belum mau pindah ke lain hati.

YMKI patut waspada, karena hari ini (6/6) rencananya AHM akan melahirkan sesosok Skutik yang setidaknya dapat menjawab dua kendala di atas. Harga yang terjangkau, IRIT, body yang LANGSING, Plus Nama besar Honda yang memiliki jaringan after sales service motor terbaik di indonesia (setidaknya opini subyektif saya ), merupakan beberapa variable yang dapat dijadikan Modal kuat untuk merongrong pasar Yamaha Mio. kedepan bila YMKI tidak segera membenahkan Yamaha Mio, Minimal mengupgrade Mesin Mio menjadi lebih irit atau minimal keiritannya setara dengan Vario dan Beat, maka bukan sesuatu yang mustahil bila penjualan bulanan Beat akan melebihi penjualan bulanan Mio. Memang Irit bukan segalanya, akan tetapi dengan variabel variabel lain yang sangat-sangat kompetitif, mau tidak mau, suka-tidak suka IRIT bisa jadi pembeda. Bandrol harga sepertinya akan diset AHM sangat dekat dengan Yamaha Mio Sporty walaupun tetap sedikit diatas … biasa AHM melakukan hal ini.


Fitur-fitur Honda ICON mungkin saja diaplikasikan semua ke Beat

Kembali ke Beat, Motor ini sebenarnya sudah lebih dahulu berseliweran di jalan-jalan bangkok semenjak Kuartalpertama tahun ini dengan mengusung nama Honda ICON. Secara Dimensi Honda Icon jauh lebih mungil dan langsing dari pada sang Kakak Honda Click/ Vario. Terbayangkan Power to Weight Rationya bakalan terkoreksi cukup signifikan bila dibandingkan dengan Vario. Ruang Dek kaki lebih sempit dari vario. Mesin Vario dan Mesin beat 11-12 alias mirip banget yakni 110 cc, akan tetapi Beat akan mengusung sistem pendingin Udara seperti Mio, dan sepertinya inilah variabel penyumbang terpangkasnya harga Beat. lampunya tidak terpisah semodel dengan Mio Soul. Spido meternya lebih mungil tetapi tetap futuristis. Foot step boncenger menyatu dengan dek depan seperti Mio Clasic. Spatbor depan Beat dirancang nempel dengan tabung sok juga termasuk variabel pembedanya. Fitur Safety Side Stand Switch masih dibenamkan pada Honda Beat ini. Satu fitur yang masih saya pertanyakan.. akankan combi Breake yang notabenenya dibenamkan pada Honda ICON juga dibenamkan pada Honda Beat ini? so Terlepas jadi atau tidaknya Nama Beat disematkan, Akankan Beat merongrong Mio, let the time answer it.

Spesifikasi:

Panjang x lebar x tinggi : 1.859 x 676 x 1.053 mm
Jarak sumbu roda : 1.240 mm
Jarak terendah ke tanah : 156 mm
Berat kosong : 89,3 kg
Tipe rangka : Tulang punggung
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan shock breaker tunggal
Ukuran ban depan : 80/90 – 14 M/C 40P
Ukuran ban belakang : 90/90 – 14 M/C 46P
Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem belakang : Tromol
Kapasitas tangki bahan bakar : 3,5 liter
Tipe mesin : 4 langkah, SOHC
Sistem Pendinginan : pendinginan dengan kipas
Diameter x langkah : 50 x 55 mm
Volume langkah : 108 cc
Perbandingan kompresi : 9,2 : 1
Daya maksimum : 8,22 PS / 8.000 rpm
Torsi maksimum : 0,85 kgf.m / 5.500 rpm
Kapasitas minyak pelumas mesin : 0,7 liter pada penggantian periodik
Kopling : Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Transmisi : Otomatis, V-Matic
Starter : Electric starter & kick starter
Aki : MF battery, 12 V – 3,5 Ah.
Busi : ND U 24 EPR9, NGK CPR8 EA-9
Sistem pengapian : DC – CDI, Battery
Karburator : VK22 x 1
Lampu depan : 12 V 32 W x 1
Lampu senja : 12 V 3,4 W x 1

Gambar : jrmotor.com, motorcycle-thai.blogspot.com, www.maticholic.com, hondagetbeat.com

Untuk infolebih lanjut bisa disambangi LINK INI

berikut gambar2 honda beat :